"Drama di Daun Hijau" Di sebuah daun hijau yang rimbun, terjadilah sebuah keramaian. Daun itu adalah rumah bagi berbagai karakter unik yang menjalankan misi penting: fotosintesis! Setiap pagi, Sang Matahari selalu datang tepat waktu, memancarkan sinarnya yang hangat. Semua penghuni daun itu menyambutnya dengan sukacita, kecuali Stomata si pintu kecil yang seringkali punya banyak alasan untuk malas membuka diri. "Panas lagi! Bukankah bisa ditunda sejam lagi?" keluh Stomata sambil menguap lebar. "Kau tahu, tanpa kita, tidak ada energi untuk semua tanaman ini," kata Klorofil, dengan nada sok tahu seperti biasa. Klorofil memang paling semangat kalau sudah bicara soal tugasnya menangkap cahaya. "Lihat ini!" serunya, memamerkan caranya menyerap sinar matahari dengan penuh kebanggaan. Sementara itu, Air dan Karbon Dioksida sudah menunggu di pintu masuk, siap untuk beraksi. Air selalu merasa paling penting, sementara Karbon Dioksida seringkali diabaikan ...
“KARENA BAKSO MBA RINI” Bu Neni mengakhiri pelajaran hari itu di kelas 9.3 dengan masih antusiasnya “Anak-anak sekalian, demikian pelajaran kita hari ini, insya Allah pekan depan kita akan mempelajari tentang pengolahan daging menjadi makanan siap saji. Untuk itu bagimana kalau minggu depan kita akan belajar di warung bakso Mba Rini.” Serentak siswa bersorak “ Asyik”. Yeyen siswa paling aktif di kelas itupun angkat tangan dan ibu Neni memberikan kesempatan kepadanya untuk berbicara “Bisakah bu kita makan bakso nanti di sana?” tanya Yeyen ibu Neni menjawab “bagus pertanyaannya nak. Iya bisa nak, tapi ingat tetap solidaritas antar teman ya, jangan sampai ada yang makan sementara ada juga temannya yang tidak makan ya… Selain belajar cara mengolah daging manjadi makanan siap saji ibu akan menuntun kalian bagaimana berbagi dengan teman, solidaritas dengan teman dan bagaimana bersikap yang baik ketika berhadapan dengan orang dewasa. Nah ibu persilakan kepada Yeyen untuk men...